JAKARTA, Dua tim papan tengah akan saling berhadapan dalam lanjutan kompetisi Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 antara Farama FC vs Tunas Betawi pada Rabu (18/6/2025) di Lapangan PSF Pancoran. Kedua tim yang memiliki ambisi berbeda ini akan saling adu strategi untuk mengamankan poin penting menjelang akhir putaran pertama kompetisi.
Farama FC saat ini bertengger di peringkat ke-8 klasemen sementara dengan 13 poin dari 8 laga (4 menang, 1 seri, 3 kalah). Tim besutan Hilman Akbar menunjukkan grafik penampilan yang cukup stabil dalam beberapa laga terakhir, termasuk kemenangan meyakinkan 2-0 atas Batavia FC, hasil imbang 0-0 melawan Soccered, dan hanya kalah tipis 0-1 dari Bina Mutiara.
Hilman Akbar mengungkapkan bahwa timnya saat ini fokus menjaga momentum. “Kami memang masih inkonsisten di beberapa pertandingan, tapi saya rasa anak-anak sudah menunjukkan progres yang bagus. Di kompetisi ini target utama kami adalah menjaga eksistensi, khususnya saat bertemu tim-tim besar ” ujarnya.
Hilman juga berencana melakukan sejumlah perubahan khususnya di posisi depan. Kami kurang ball possesion untuk pemain depan, ini yang membuat kami sering gagal memanfaatkan peluang Target kami jelas: menang dan memperkuat posisi di papan atas.”
Dirinya merasa bersukur ada jeda kompetisi saat lebaran kemaren, sehingga sejumlah pemain inti yang sebelumnya absen dapat kesempatan beristirahat dan tampil fresh.
Sejumlah perubahan juga akan dilakukan saat memasuki putaran dua nanti. Dirinya akan menambah dan melakukan pergantian pemain, dan menjadikan ajang Liga Jakarta U17 ini untuk trial. Ini demi memenuhi target besar mereka, berada di posisi lima besar klasmen akhir nantinya.
Sedangkan Tunas Betawi datang dengan motivasi tinggi meskipun performa mereka belum stabil. Saat ini mereka menempati peringkat ke-13 klasemen sementara dengan 7 poin dari 8 laga (2 menang, 1 seri, 5 kalah). Dalam tiga pertandingan terakhir, Tunas Betawi bermain imbang 3-3 dengan Raga Negeri, dan menelan dua kekalahan dari ABC Wirayudha (0-2) dan Pemuda Jaya (0-1).
Pelatih Dedi Juhana menilai bahwa absennya sejumlah pemain inti yang dipanggil ke ajang Porprov Jabar menjadi salah satu alasan performa timnya belum maksimal. “Kami nggak punya strategi khusus, lebih fokus pada memperkuat kekompakan, khususnya di lini tengah. Pemain yang turun adalah mereka yang rajin latihan. Ini untuk menjaga moral mereka,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti kelemahan tim yang kerap kebobolan di menit akhir. “Waktu lawan Raga Negeri, kami sudah unggul 3-1, tapi akhirnya imbang karena kebobolan dua gol di tujuh menit terakhir. Ini jadi pelajaran penting, dan kami sudah siapkan evaluasi terutama di posisi penjaga gawang,” tambahnya.
Meski begitu, Tunas Betawi tetap membidik tiga poin sebagai target utama. “Kami tetap optimis, dan berharap bisa mulai panen poin, termasuk lawan Farama FC. Untuk putaran dua, kami juga sudah rencanakan tambahan pemain, khususnya di posisi kiper dan striker.”
Duel Papan Tengah Klasemen
Pertandingan ini menjadi sangat krusial bagi kedua tim. Farama FC mengincar kemenangan untuk menjaga asa menuju empat besar, sementara Tunas Betawi butuh poin demi menjauh dari bayang-bayang zona bawah dan menjaga semangat tim tetap menyala.
Di atas kertas, Farama FC memang lebih unggul secara performa dan konsistensi. Namun, semangat kolektivitas dan daya juang tinggi dari Tunas Betawi bisa menjadi ancaman serius, apalagi jika lini tengah mereka bermain solid dan tidak mudah kehilangan bola.
Laga ini juga akan jadi ajang pembuktian bagi dua pelatih muda, Hilman Akbar dan Dedi Juhana, yang dikenal mampu memaksimalkan potensi pemain di tengah keterbatasan. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang?
Semua akan terjawab pada Rabu sore di Lapangan PSF Pancoran, saat Farama FC dan Tunas Betawi beradu strategi demi gengsi dan poin penting.
