JAKARTA – Untuk kali pertama Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 menggelar pertandingan ke-13 di Lapangan Sintetis Pancoran Soccer Field, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7).
Hal itu dilakukan lantaran lapangan rumput yang selama ini digunakan, dipakai untuk pergelaran pesta musik dalam rangka promosi sebuah produk. Apa boleh buat.
Lalu apa kata para peserta, pelatih, dan pemain?
Ode Eskawanto, pelatih Putera Betawi, mengakui anak-anak yang terbiasa bermain di lapangan rumput, justru meras lebih nyaman di lapangan sintetis 1 dan 2. “Mainnya juga jadi lebih bagus,” kata Ode.
Putera Betawi kalah 0-1 dari Bintang Kranggan dalam pertandingan Sabtu (12/7).
Sementara Faisal Afrizal, pelatih Urakan, mengatakan perlu ada sedikit adaptasi bagi mereka yang selama ini bermain di lapangan rumput.
Ditambahkan Faisal, penggunaan lapangan sintetis, meski ukurannya berbeda dengan lapangan rumput, lebih efisien karena tak terpengaruh oleh hujan karena langsung menyerap air.
Dalam beberapa kali waktu pertandingan di lapangan rumut dan natural, Liga Jakarta U17 memang sempat terkendala karena hujan lebat dan lapangan banjir. Selain itu, penggunaan lapangan langsung setelah hujan membuat rumput lapangan rusak.
“Jadi, ada baik buruknya,” ujar Faisal.
Davani Tobing, striker PSF FA, mengaku juga menikmati bermain di lapangan artifisial karena kerataan permukaan lapangan. Sementara lapangan rumput di PSF, selain kurang rata, kerap ada bagian yang basah karena hujan atau keras.
Hal itu, katanya, membuat pantulan bola sulit diprediksi. “Buat saya, jelas lebih enak main di lapangan sintetis,” kata Davani.
Diakui Reza Nur Muhammad, striker Raga Negeri, bermain di lapangan sintetis membuat setiap pemain harus lebih banyak bergerak karena ukurannya yang lebih kecil.
Soal cuaca panas karena bermain di siang hari antara pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB, tak begitu berpengaruh buat para pemain usia 16-17 tahun ini.
“Yang pasti, perputaran bola lebih cepat di lapangan sintetis yang lebih kecil dan rata sehingga dituntut bergerak lebih cepat,” kata Reza yang mencetak 1 gol ketika Raga Negeri menang 5-0 atas UMS.
Pertandingan Minggu (13/7), masih akan digelar di lapangan sintetis.
Muhammad Rana Syaffi Pasi, striker Bina Mutiara, mengaku tak mau membedakan main di lapangan rumput atau sintetis. Cuma dikatakannya, lapangan sintetis ukurannya terlalu kecil sehingga setiap pemain sulit mengembangkan permainan. Sebaliknya, lapangan rumput lebih lebar membuat pemain lebih mudah berkreasi.
Lapangan artifisial Pancoran Soccer Field memiliki ukuran55m x 45m, sementara lapangan rumput berukuran 100m x 68m sesuai standar FIFA.***