Aksi pemain PSF (kuning) dalam salah satu pertadingan Liga Jakarta. Foto: Joko Dolok

Ada “Derby Internal” Saat Batavia FC Jumpa PSF di Lanjutan Liga Jakarta U-17

Posted on

JAKARTA – Lanjutan Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 akan mempertemukan dua tim satu manajemen, Batavia FC dan PSF, di Lapangan PSF Pancoran, Sabtu (6/9/2025). Pertandingan ini layaknya “perang saudara” karena kedua tim berada di bawah naungan manajemen yang sama, namun membawa kepentingan berbeda di klasemen.

Batavia FC yang kini bertengger di peringkat ketiga datang dengan misi bangkit setelah secara mengejutkan tumbang 0-2 dari tim juru kunci Bintang Ragunan. Kekalahan itu menjadi tamparan keras bagi skuad asuhan Widiantoro, sekaligus pengingat bahwa tidak ada lawan yang boleh diremehkan. Sementara PSF, yang menempati peringkat delapan, justru tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi usai meraih kemenangan tipis 1-0 atas Raga Negeri yang berada di posisi empat besar.

Pelatih Batavia FC, Widiantoro, menegaskan timnya sudah melakukan evaluasi menyeluruh untuk bisa bangkit di laga kali ini. “Sepak bola bukan matematika yang hasilnya bisa diukur akurat. Siapa yang siap dan mau bekerja keras, dia yang akan jadi pemenang. Kami dan pasukan sepakat untuk bangkit setelah mengevaluasi kekurangan dan mempertajam kelebihan kami,” ujarnya.

Ia menambahkan, Batavia akan mengandalkan taktik bertahan sambil memanfaatkan serangan balik cepat. “Kami akan gunakan strategi defend and counter attack karena lawan punya fisik dan pola permainan yang bagus. Intinya menunggu lawan masuk perangkap, lalu kami balas dengan transisi cepat. Kami tahu transisi negatif pemain belakang mereka agak lambat,” jelasnya.

Meski menganggap PSF sebagai “kakak kandung” dalam manajemen, Widiantoro tetap optimistis timnya punya keunggulan. “Mereka lebih senior, tapi kami lebih unggul di kecepatan. Anak-anak Batavia bisa mencuri poin lewat counter attack,” tambahnya.

Di kubu lawan, PSF datang dengan filosofi bermain yang lebih menekankan proses pembinaan pemain. Pelatih Supriyono menilai laga ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga konsistensi performa. “Kami lebih menikmati proses, baik menang atau kalah. Yang penting di putaran dua jangan kehilangan poin. Jika konsisten, pemain bisa direkomendasikan ke tim PSFV Grup di Liga 4 dan Liga 3,” katanya.

Menurut Supriyono, timnya sudah memiliki kepercayaan diri cukup, meski masih ada aspek yang harus ditingkatkan. “Lawan Batavia, kami main normal dengan ball possession progresif. Batavia punya banyak striker bagus, tapi pemain kami juga ingin memberi yang terbaik,” tegasnya.

Meski ada latar “saudara sekandung” dalam manajemen, namun laga ini diprediksi tetap akan berlangsung menarik. Batavia FC akan tampil penuh ambisi untuk bangkit, sementara PSF ingin mempertahankan tren positif sekaligus menunjukkan progres konsistensi mereka di putaran kedua. Siapakah yang lebih unggul, pengalaman dan kedewasaan PSF, atau kecepatan serta semangat muda Batavia?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *