Aji Saputra bersama para talenta muda Ternate yang diboyong ke Jakarta. Foto: Prasetyo

Aji Saputra, Pelatih yang Tak Lelah Membidani Bakat Sepak Bola Ternate hingga ke Jakarta

Posted on

Di tengah gegap gempita kompetisi Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, ada satu nama dari ujung timur Indonesia yang diam-diam mencuri perhatian: Aji Saputra, pelatih kepala  senior Binter FA Ternate. Sosoknya menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dan lapangan hijau, serta menjadi motor penggerak pembinaan sepak bola usia muda di wilayah Maluku Utara.

Binter FA, klub yang diasuhnya sejak 11 tahun lalu, telah berdiri sejak dua dekade lalu dan dikenal sebagai laboratorium bakat muda Ternate. Salah satu lulusan terbaiknya adalah Ilhamuddin Armain, eks pemain Timnas Indonesia, serta Mahdi Albar dan sejumlah nama lain yang kini merumput di Liga 1.

Tahun ini, Aji Saputra datang langsung ke Jakarta sejak 15 Juni bukan untuk sekadar jalan-jalan. Ia punya misi besar: memastikan klubnya bisa ambil bagian dalam kompetisi usia muda yang dihelat di pusat sepak bola Indonesia. Awalnya, ia membidik Liga Jakarta U-17, namun karena kendala teknis dan waktu yang sempit, Binter FA harus menunda ambisinya tampil di edisi 2025 ini.

Namun Aji tak kehabisan akal. Dari 25 pemain muda yang ia siapkan di Ternate, 15 di antaranya tetap ia bawa ke Jakarta. Mereka kemudian “dipinjamkan” ke beberapa klub peserta Liga Jakarta seperti Urakan FC dan UMS 80. Bagi Aji, langkah ini penting agar anak-anak asuhnya tetap mendapat jam terbang dan pengalaman bermain melawan tim-tim terbaik se-Jakarta. “Kalau tahun depan kami jadi ikut Liga Jakarta U-15, mereka mungkin tetap di klub masing-masing, dan kami akan rekrut pemain baru. Karena kami fokusnya memang pembinaan,” katanya.

Aji melihat Liga Jakarta U-17 sebagai panggung strategis bagi talenta muda daerah untuk unjuk gigi di ibu kota. Ia sadar betul bahwa Jakarta adalah panggung utama, tempat para pencari bakat memusatkan pandangannya. Maka dari itu, memboyong pemain dari Ternate ke Jakarta bukan hanya soal kompetisi, tapi juga soal membuka akses dan memperluas peluang masa depan bagi anak-anak muda dari Maluku Utara.

Sebagai akademisi lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Aji membawa pendekatan edukatif dalam melatih. Klub Binter FA yang ia pimpin juga berada di bawah naungan Yayasan SMK Bina Informatika, yang memadukan pendidikan formal dan pengembangan olahraga. “Anak-anak yang ikut kami ke Jakarta ini bagian dari program yayasan dan sekolah. Semua sudah dibicarakan secara matang, termasuk dukungan dari orang tua mereka,” tutur Aji.

Pengalaman Aji dalam membawa tim ke luar daerah tak hanya kali ini. Tahun 2022 lalu, Binter FA pernah berlaga di Liga TopSkor U-16 dan berhasil merebut posisi tiga besar. Sayangnya, komunikasi dengan penyelenggara kompetisi itu kini terputus, sehingga Aji mencari alternatif lain. Pilihannya jatuh kepada Liga Jakarta, yang menurutnya lebih terbuka dan terorganisir dengan baik.

Baginya, Liga Jakarta bukan hanya ajang adu kemampuan, tapi juga ajang pembuktian martabat daerah. “Kalau bisa tampil bagus di Jakarta, itu kebanggaan luar biasa buat orang tua dan kampung halaman mereka. Nama mereka akan terbaca dan dikenal,” ujar Aji dengan mata berbinar.

Aji juga berharap Liga Jakarta bisa segera membuka kategori usia U-15 tahun depan. Ia yakin, banyak talenta muda dari Ternate yang bisa bersaing secara kualitas. “Mereka memang belum dikenal, tapi kalau diberi panggung, kami percaya mereka bisa bersinar,” tegasnya.

Dengan semangat pembinaan yang konsisten, dukungan yayasan, dan idealisme yang tak luntur, Aji Saputra menunjukkan bahwa membangun sepak bola Indonesia bisa dimulai dari ruang kelas, lapangan kecil di timur Indonesia, hingga akhirnya menuju panggung utama di Jakarta. Sebuah perjalanan panjang yang dirancang demi satu tujuan: mencetak generasi emas sepak bola Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *