Selebrasi Habil Gaza usai mencetak gol ke gawan Pemuda Jaya. Foto: Prasetyo

Batavia FC Hajar Pemuda Jaya 3-0 yang Dalam Kondisi Timpang

Posted on

JAKARTA, Tuan rumah Batavia FC memetik kemenangan telak 3-0 atas Pemuda Jaya dalam lanjutan Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, Sabtu (18/10/2025) pagi di Lapangan PSF Pancoran. Kemenangan ini menjadi hasil yang tak lepas dari kondisi minus yang dialami tim lawan, sementara Batavia tampil efektif dan disiplin sepanjang laga.

Tiga gol Batavia dicetak oleh Wahyu Sulthon Akhyar (menit ke-9) serta dua gol tambahan dari M. Habil Gaza Maulidiyan (menit ke-24 dan 57). Dominasi Batavia terlihat jelas dari sisi statistik: 17 tembakan dengan 10 di antaranya mengarah tepat ke gawang, serta penguasaan bola mencapai 58 persen. Sebaliknya, Pemuda Jaya hanya mampu mencatatkan tiga tembakan tanpa satu pun yang mengarah ke gawang.

Kemenangan ini sekaligus mengantar Batavia naik ke peringkat enam klasemen dengan total 52 poin, menggusur Pemuda Jaya yang turun satu posisi ke peringkat tujuh.

Batavia FC tampil menekan sejak menit awal. Strategi pelatih Agung Nopitra yang menekankan kolektivitas dan kontrol permainan di zona tengah berhasil membuat Pemuda Jaya kesulitan mengembangkan permainan. Gol cepat Wahyu Sulthon di awal laga menjadi momentum bagi Batavia untuk terus mengendalikan ritme pertandingan.

Agung mengaku puas dengan kinerja anak asuhnya yang tampil sesuai rencana latihan. “Saya acungi jempol pemain-pemain semua yang hari ini bermain bagus dan kolektif. Mereka menjalankan game plan dengan baik, terutama dalam penguasaan bola dan pressing cepat di area lawan,” ujar Agung.

Di babak kedua, Batavia sedikit mengendurkan tekanan dan memilih bermain dengan skema menunggu dan melakukan serangan balik cepat. Menurut Agung, langkah itu diambil karena Pemuda Jaya mulai tampil lebih agresif setelah tertinggal dua gol. “Kita lebih pilih tunggu di zona pertahanan dan melakukan fast break cepat,” tambahnya.

Secara taktikal, Batavia menunjukkan keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Pola umpan pendek dan pergerakan antar lini yang dinamis membuat mereka dominan di lapangan tengah. Meski demikian, Agung masih menyoroti akurasi penyelesaian akhir yang dinilai belum maksimal.

Dari kubu Pemuda Jaya, sejumlah kendala membuat tim ini tampil under performed. Menurut asisten pelatih M. Hafiz, beberapa pemain inti mendadak absen sesaat sebelum pertandingan. “Satu jam jelang main tadi ada pemain yang izin tidak bisa hadir, padahal rencana permainan sudah disusun. Pemain cadangan juga terbatas,” ungkap Hafiz.

Ia juga mengakui menurunnya intensitas latihan bersama menjadi faktor turunnya kesolidan tim. “Jam latihan bersama juga berkurang, ini membuat kesatuan permainan menurun. Tapi apapun itu, saya tetap memuji kerja keras pemain,” katanya.

Meski secara penguasaan bola masih bisa menahan hingga 42 persen, minimnya kreativitas dan lemahnya koordinasi antarlini membuat Pemuda Jaya gagal mengimbangi permainan cepat Batavia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *