Mutiara Gemilang (hijau) sukses redam serangan Batavia FC. Foto: Pras Prasetyo

Blunder Kiper Nur Fadli, Mutiara Gemilang dan Batavia FC Berbagi Poin

Posted on

JAKARTA – Mutiara Gemilang bermain imbang 1-1 melawan Batavia FC dalam laga lanjutan Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 di lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/10).

Mutiara Gemilang unggul 1-0 lebih dulu setelah kiper Batavia FC, Nur Fadli Bagoes Budiono melakukan blunder di menit 20. Dia gagal menghalau bola terobosan ke arahnya setelah tendangannya meleset dan bola menggelinding kea rah gawang untuk kemudian dikejar Johan Febriansyah, striker Mutiara Gemilang.

Gol balasan Batavia FC terjadi di menit 37 melalui bola lambung yang gagal dijangkau kiper pengganti Mutiara Gemilang, Muhammad Ridho Al Ahwadzy.

Baavia FC yang menang 6-1 atas Mutiara Gemilang di laga putaran 1, menguasai jalannya pertandingan dengan terus menerus melakukan serangan.

Namun, ketatnya pertahanan Mutiara Gemilang membuat anak-anak binaan PSF Academy ini gagal melesakkan lebih banyak gol. Secara statistik, Batavia menguasai jalannya pertandingan sebanyak 59 persen berbanding 41 persen milik Mutiara Gemilang.

Anak-anak Batavia FC juga lebih banyak melakukan tembakan ke arah gawang, 4 berbanding 1.

“Ya, kiper salah antisipasi,” kata Agung Nopitra, pelatih yang mendampingi anak-anak Batavia FC. “Di lapangan seperti ini, kadang-kadang bola memang sulit ditebak.”

Mutiara Gemilang (hijau) bikin Batavia kesulitan tembus pertahanan. Foto: Pras Prasetyo

Secara umum, Agung menilai Batavia FC tidak bermain sesuai game plan yang disiapkan. Hal itu, antara lain, karena pertahanan berlapis yang diterapkan Mutiara Gemilang.

“Secara kualitas, memang ada peningkatan pada Mutiara Gemilang,” tambah Agung. “Hasil ini tentu menjadi bukti karena di pertemuan pertama kami menang 6-1.”

“Ya, kami berharap bisa mencetak lebih banyak gol, tapi fakta di lapangan anak-anak kesulitan menembus pertahanan lawan.”

Ketatnya pertahanan Mutiara Gemilang memang sudah sesuai instruksi Alex Rahman selaku pelatih. “Kami kalah 1-6 di putaran pertama, kami tak ingin mengulangi kekalahan dengan banyak gol itu.”

Sebelum pertandingan, Alex bahkan berani sesumbar akan mengambil tiga poin dari pertandingan di putaran kedua ini. Sayangnya mereka gagal mempertahankan keunggulan itu.

“Saya pasang lima pemain di belakang untuk mengurung penyerang lawan,” kata Alex. “Frustrasi mereka.”***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *