JAKARTA, Laga seru akan tersaji dalam lanjutan Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025, Sabtu (21/6), di Lapangan PSF Soccerfield Pancoran, Jakarta Selatan. Tuan rumah PSF FC akan menghadapi tantangan dari Raga Negeri dalam pertandingan yang diprediksi menjadi ajang adu strategi kedua pelatih dalam memaksimalkan potensi tim mereka di lapangan.
Raga Negeri saat ini menempati peringkat ke-7 dengan raihan 17 poin dari 9 pertandingan (menang 5, seri 2, kalah 2). Tim ini baru saja mencatat 1-0 atas Bekasi FC dan kini sedang berada dalam momentum positif. Sementara itu, PSF FC lebih konsisten dan kini bertengger di posisi ke-4 klasemen dengan 19 poin hasil dari 6 kemenangan, 1 seri, dan hanya 1 kekalahan dari 8 laga.
Pelatih Raga Negeri, Yusron Yazid, menegaskan bahwa timnya siap turun dengan kekuatan penuh setelah beberapa laga sebelumnya harus melakukan rotasi karena beberapa pemain juga bermain di kompetisi lain, termasuk Porprov. Kini, dengan skuad lengkap, Raga Negeri kembali menegaskan tekad untuk bermain kolektif dan mempertahankan momentum kemenangan.
“Kami optimistis bisa mengimbangi tim papan atas karena kekuatan di kompetisi ini merata. Kuncinya siapa yang lebih efektif memanfaatkan peluang,” ujar Yusron saat dihubungi Jumat 20/6/2025). Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan beban fisik pemain dan berharap agar regulasi penambahan pemain bisa lebih cepat agar rotasi menjadi lebih leluasa.
Secara permainan, Raga Negeri dikenal dengan pendekatan strategis berbasis kolektivitas, membangun serangan dari lini tengah, dan memaksimalkan lebar lapangan melalui permainan sayap.
Di sisi lain, PSF FC yang dilatih Agung Nopitra memiliki catatan impresif, meskipun pada laga terakhir harus tumbang 0-2 dari Soccered. Agung mengakui bahwa kelelahan pemain karena bermain di beberapa kompetisi menjadi faktor kekalahan tersebut. Namun ia memastikan kini timnya dalam kondisi bugar dan siap menurunkan skuad terbaik.
“Kami harus antisipasi semangat tinggi tim-tim lawan. Saat melawan kami, mereka selalu bermain dengan motivasi tinggi,” kata Agung. Ia mengakui skema permainan timnya sudah baik, namun penyelesaian akhir di kotak penalti masih menjadi kelemahan utama. “Winger dan striker kami harus lebih tenang dan efektif ketika berada di area penalti lawan.”
PSF FC dikenal bermain ofensif dengan pressing tinggi dan transisi cepat dari lini tengah ke serangan. Organisasi permainan yang solid membuat mereka menjadi salah satu kandidat kuat juara, namun mereka harus segera memperbaiki efektivitas di depan gawang.
Laga ini akan menjadi ajang pembuktian strategi: apakah pendekatan kolektif Raga Negeri bisa mengimbangi intensitas dan struktur permainan PSF FC? Raga Negeri diuntungkan dengan rotasi pemain yang kini lebih ideal, sementara PSF tetap menjadi favorit dengan keunggulan penguasaan taktik.