Dalam dunia sepak bola, posisi penjaga gawang sering kali dianggap sebelah mata. Padahal, di banyak kasus, justru dari posisi itulah sebuah pertandingan bisa dimenangkan atau sebaliknya, jatuh ke tangan lawan. Nur Fadli Bagoes Budiono, kiper utama Batavia FC, adalah bukti nyata bahwa di bawah mistar pun bisa lahir sosok penentu kemenangan.
Lahir di Jakarta pada 27 Januari 2009, Fadli tak langsung bermain sebagai kiper. Ia justru memulai karier sepak bolanya sejak usia tujuh tahun sebagai seorang striker. Namun, posturnya yang menjulang membuat pelatihnya kala itu menyarankan untuk mencoba menjadi penjaga gawang. “Awalnya cuma coba-coba karena kiper utama waktu itu absen. Tapi keterusan sampai sekarang,” kisahnya.
Dan keterusan itu ternyata bukan tanpa hasil. Dengan kemampuan reflek yang tajam, visi bertahan yang kuat, serta kepemimpinan dalam mengatur lini belakang, Fadli kini dipercaya menjadi benteng terakhir Batavia FC dalam ajang Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025—salah satu kompetisi usia muda paling kompetitif di ibu kota.
Perjalanannya pun makin istimewa karena ia sempat masuk dalam program Training Camp (TC) Timnas U-17. Dari ribuan peserta yang ikut seleksi, jumlah disaring menjadi 105 orang, lalu menjadi 12, dan akhirnya hanya tersisa 4 nama—dan salah satunya adalah Fadli. Sebuah pencapaian membanggakan yang menjadi bukti bahwa kerja kerasnya tidak sia-sia.
Menanggapi pandangan orang yang meremehkan posisi kiper, Fadli tetap tenang. “Kalau dia bagus, pasti akan terlihat,” ujarnya bijak. Ia percaya bahwa setiap posisi di lapangan punya peran penting. Dan sebagai kiper, ia sadar betul bahwa satu kesalahan kecil bisa berakibat besar.
Persaingan di posisi penjaga gawang memang ketat, terutama di level nasional. Namun Fadli tidak gentar. Fokus utamanya adalah terus berkembang dan memperbaiki diri guna mewujudkan mimpi besarnya, berseragam Merah Putih di level internasional. Untuk itu, ia menjadikan Andre ter Stegen sebagai panutan. “Dia tenang dan bisa atur pertahanan. Itu yang saya pelajari darinya,” ucap Fadli.
Liga Jakarta U-17 menjadi ruang belajar ideal bagi pemain seperti Fadli. Berbeda dari turnamen-turnamen singkat, liga ini memberi kesempatan bermain rutin yang sangat dibutuhkan untuk membangun karakter, konsistensi, dan mental bertanding.
Bersama Batavia FC, Nur Fadli Bagoes Budiono tidak hanya belajar cara menahan bola, tapi juga menjaga mimpi—mimpi menjadi kiper utama Timnas Indonesia suatu hari nanti. Dan bila melihat dedikasi dan jalur yang sedang ditempuhnya, mimpi itu bukanlah sesuatu yang mustahil.