JAKARTA, PSF FA dinyatakan menang walkover (WO) dengan skor 3-0 atas Urakan FC dalam lanjutan kompetisi Liga Jakarta U17 yang digelar di Lapangan PSF Pancoran, Rabu (30/7/2025). Kemenangan tersebut diperoleh setelah Urakan FC melanggar aturan kompetisi terkait penggunaan nomor punggung pemain.
Pertandingan yang berlangsung seru di babak pertama dengan kedudukan 0-0 tersebut harus dihentikan karena insiden pelanggaran administratif yang dilakukan tim Urakan FC. Terjadi insiden yang membuat tim Urakan harus dihentikan dari pertandingan karena ada dua pemain nomor punggungnya tidak sesuai daftar susunan pemain (DSP) yang sebelumnya telah diserahkan kepada pengawas pertandingan sebelum kick off.
Selain itu, Urakan juga memainkan pemain yang tidak ada dalam DSP maupun berstatus pemain cadangan. Hal ini dilaporkan Bobby selaku pengawas pertandingan saat babak pertama selesai kepada pengawas wasit sekaligus Komisi Disiplin, Rudiansyah.
Ditegaskan oleh Rudiansyah, sesuai aturan kompetisi, tim yang melanggar aturan penggunaan nomor punggung berbeda dari yang didaftarkan atau memainkan pemain yang tidak ada dalam DSP maupun cadangan, maka pertandingan tersebut tidak bisa dilanjutkan. Tim Urakan dinyatakan kalah WO dan lawan otomatis menang dengan nilai 3.
Pelatih Urakan FC, Afrizal Faisal, mengaku telah berusaha menyelesaikan masalah tersebut namun tidak berhasil. “Saya sudah tanya Rudi (Rudiansyah, panitia sekaligus Komisi disiplin pertandingan) tentang nasib pemain ini. Ternyata dinyatakan tetap tidak boleh main…meski saya akan tarik satu orang itu (nomor 9). Tapi Rudi bilang tidak bisa, statusnya harus kalah WO,” ungkap Afrizal seraya menambahkan bahwa timnya menerima situasi itu dan harus rela kalah WO serta menyatakan mundur dari pertandingan.
“Kalau udah WO ya udah berarti kami mundur, ngapain lagi,” pungkasnya.
Menanggapi insiden tersebut pelatih PSF FA, Supriyono, menyatakan bahwa ada aturan dan reguasi yang musti dipatuhi bersama. “Itu kan bagian dari regulasi, ya harus kita patuhi bersama karena masuk bagian dari kedisiplinan yang kita tekankan kepada pemain. Di sini ada tanggung jawab, pemain ada tanggung jawab juga. Kita berharap ini jangan sampai merusak tujuan kompetisi,” ujar Supriyono.
Lebih lanjut, mantan skuad tim Primavera ini menegaskan bahw kompetisi ini tidak hanya soal pengembangan kemampuan teknis. “Ini kan tidak cuma pengembangan skill dan kemampuan teknis, bukan juga soal kalah menang, namun juga pengembangan karakter,” tambahnya.