Oleh : Ashari Nasution (Ketua Panitia Kompetisi Sepak Bola Liga Jakarta U 17)
JAKARTA – Pengamat sepakbola Tommy Welly menyoroti pembiaran PSSI kepada jabatan Plt Asprov PSSI DKI Jakarta Eko Setiawan yang terlalu lama. Akibatnya, kata Towel, panggilan akrabnya, berdampak terhadap kerusakan tatanan organisasi. “Jabatan Plt Asprov PSSI DKI Jakarta tidak boleh terlalu lama karena bisa merusak tatanan organisasi. Seingat saya sebelum Eko Setiawan, Plt dijabat Haruna Soemitro dan Yoyok Sukawi. Harusnya Asprov PSSI DKI Jakarta itu sudah menggelar Kongres untuk menghasilkan ketua devinitif,’ kata Towel yang dihubungi Jumat (18/7.2025).
Sebagai contoh, Towel menyebut Liga Jakarta U 17 Piala Gubernur DKI Jakarta 2025 itu lahir dari dampak dari jabatan Plt tersebut serta tidak adanya kompetisi. Harusnya, Eko Setiawan bukan hanya mendukung saja dengan ucapan tetapi juga memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan Liga Jakarta U 17.
“PSSI itu sebagai wadah organisasi sepakbola yang fungsinya memberikan dukungan dan memfasilitasi setiap pelaksanaan pembinaan usia dini seperti Liga Jakarta U 17. Apalagi, Liga Jakarta U 17 itu tercatat satu-satunya kompetisi usia dini yang bergulir di Tanah Air. Terlepas itu siapa pelaksananya, Asprov PSSI DKI Jakarta wajib berperan dalam mensukseskan kompetisi usia muda yang lahir dari sekumpulan wartawan olahraga dan masyarakat pecinta sepakbola,” jelasnya.
Tommy Welly mengaku kaget dengan perkembangan Liga Jakarta U 17 yang menjadi magnet bagi pemain sepakbola usia muda dari berbagai daerah. “Saya apresiasi kepada panitia Liga Jakarta U 17 yang mampu membangkitkan bukan hanya semangat klub-klub peserta tetapi juga menarik minat pemain sepakbola usia muda dari klub-klub daerah lain eksodus ke Jakarta agar bisa bermain di Liga Jakarta,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Towel juga terenyuh dengan adanya pemain usia muda yang ikut di Liga Jakarta U 17 menolak tampil di turnamen. Begitu juga dengan pengakuan orang tua yang merasakan kehidupan anaknya lebih teratur karena ingin tampil maksimal di Liga Jakarta U 17.
“Ini sebagai bukti bahwa pemain muda Indonesia begitu mendambakan tampil di kompetisi dan bukan turnamen. Karena, memang dari kompetisi lah yang bisa melahirkan pemain muda berkualitas. Sekali lagi apresiasi buat panitia yang bisa menggelar kompetisi penuh yang bisa durasi waktunya cukup panjang,” tandasnya.