Adu kaki memperebutkan bola antara pemain Farama- (strip merah-putih) Tunas Betawi (biru muda). foto: Tjandra M. Amin

Gol Tunggal Syawal Rahman Amankan Kemenangan Tipis 1-0 Farama atas Tunas Betawi

Posted on

JAKARTA, Gol tunggal Muhammad Syawal Rahman di menit ke-63 menjadi pembeda dalam duel sengit antara Farama FC dan Tunas Betawi pada lanjutan Kompetisi Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, di Lapangan PSF Pancoran Rabu (8/10/2025).

Kemenangan tipis ini disambut lega oleh pelatih Farama, Hilman Akbar, yang memuji permainan lawan karena mampu memberi perlawanan keras hingga akhir laga.

Pertandingan ini berjalan dalam tempo tinggi sejak awal. Farama tampil dominan dalam penguasaan bola dengan catatan 55 persen, namun Tunas Betawi tampil disiplin dan solid di lini belakang. Beberapa peluang Farama pada babak pertama gagal berbuah gol karena penampilan gemilang kiper Tunas Betawi yang beberapa kali menggagalkan upaya dari kapten Fawwaz Ramadya Azkal dan Muammar Fathir Arasya.

Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Farama akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-63. Berawal dari umpan silang Fadel Muhammad yang gagal dihalau sempurna oleh pemain bertahan lawan, bola liar langsung disambar Muhammad Syawal Rahman dengan sepakan keras kaki kanan yang tak mampu dibendung kiper Tunas Betawi.

Gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta hingga peluit panjang dibunyikan wasit Jawahir, sekaligus memastikan kemenangan penting bagi Farama FC.

Meski menang, pelatih Farama, Hilman Akbar, tak ragu memberi pujian untuk permainan Tunas Betawi. Ia menyebut tim lawan tampil terorganisir dan disiplin, membuat anak asuhnya bekerja keras hingga menit akhir.

“Saya memuji permainan Tunas Betawi, khususnya saat bertahan dari serangan kami. Serangan balik mereka juga sangat berbahaya. Ketika dapat bola, mereka cepat sekali naik, dan ini sangat merepotkan kami. Memang lawan lagi bagus dan solid hari ini,” ujar Hilman seusai pertandingan.

Hilman juga mengakui sempat menegaskan kepada para pemainnya sebelum laga bahwa hasil seri atau kalah bukanlah pilihan. Ia menilai tiga poin dalam pertandingan ini sangat krusial untuk menjaga peluang mengejar pemuncak klasemen.

“Kami harus menang hari ini. Kalau seri atau kalah, momentum untuk mengejar Bina Mutiara akan hilang. Jadi anak-anak saya minta bermain sabar tapi fokus sampai akhir,” katanya menambahkan.

Di sisi lain, pelatih Tunas Betawi, Jefri Maseri, menyebut faktor fisik menjadi penyebab utama timnya gagal menjaga konsentrasi di menit-menit akhir. Dikatakan oleh Jefri, pemain berusaha ngotot sampai menit akhir namun daya tahan yang menurun membuat keinginan di otak tak mampu dilakukan oleh fisik mereka.

“Fisik pemain jadi masalah terbesar kami. Selain jarang bisa latihan lengkap, waktu mereka banyak tersita oleh kegiatan sekolah. Akibatnya program latihan tidak berjalan optimal,” jelasnya. “Gol yang terjadi karena konsentrasi menurun di akhir pertandingan, dan itu berakibat pada kesalahan pengambilan keputusan pemain belakang.”

“Gol yang tercipta karena situasi fisik pemain yang sudah turun”tandasnya.

Dari data pertandingan, Farama melepaskan 15 tembakan dengan 5 tepat sasaran, sedangkan Tunas Betawi mencatat 8 tembakan dan 2 on target. Farama juga unggul dalam jumlah sudut (4-1) meski mencatat lebih banyak pelanggaran (12 kali).

Tambahan tiga poin membuat Farama FC kini mengoleksi 55 poin, tetap aman di posisi dua klasemen sementara, unggul selisih gol atas Bintang Kranggan yang juga meraih kemenangan di laga lain. Kedua tim kini sama-sama hanya terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen Bina Mutiara yang mengumpulkan 58 poin.

Kemenangan ini menjaga asa Farama FC dalam persaingan menuju gelar juara Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka dalam enam laga terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *