Calon peserta antusias tampil Liga Soeratin U15 tahun depan. Foto: Pras Prasetyo

Kompetisi Liga Soeratin U15 Siap Digelar Tahun Depan, Simak Syarat-syaratnya

Posted on

JAKARTA – Liga Soeratin U15 bakal digelar Radio Bola tahun depan bersamaan dengan Liga Jakarta U17 dan Liga Kartini U16 khusus putri.

Workshop khusus Liga Soeratin U15 digelar di kafe Pancoran Soccer Field, Pancoran, Jakarta, Sabtu (11/10). Puluhan calon peserta yang sebelumnya sudah mendaftarkan diri, antusias mengikuti workshop yang dipandu Taufik Jursal Effendy, Sekjen Liga Jakarta U17.

Banyak hal dipaparkan dalam workshop ini, mulai dari syarat kepesertaan hingga aturan main kompetisi.

Berkaca dari kompetisi Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025, salah satu yang ditekankan kepanitiaan adalah soal kontrak pemain yang ditandatangani pemilik klub, orang tua pemain, dan pemain sendiri.

“Tujuannya agar klub lain tidak seenaknya mencomot pemain yang terlibat dalam Liga Soeratin,” kata Yosef Erwiyantoro, CEO Radio Bola (radiobola.co.id).

Setiap klub juga harus memiliki tiga jersey seperti dikatakan Sekretaris Jenderal Liga Jakarta U17 Taufik Jursal Effendi dalam workshop yang dihadiri seluruh perwakilan klub calon peserta.

Selain itu, diterapkan juga sistem pendaftaran berbayar serta dana deposito klub. Deposito dibutuhkan untuk membayar denda-denda yang terjadi sepanjang kompetisi. Sementara uang pendaftaran diperlukan agar setiap klub benar-benar merasa bertanggung jawab untuk terus tampil.

Yosef Erwiyantoro siap gelar Liga Soeratin U15. Foto: Pras Prasetyo

Seperti diketahui, Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 tidak memungut bayaran apapun. Akibatnya, sejumlah klub tidak bisa memperlihatkan komitmennya dengan mangkir bertanding.

Sementara uang deposito akan dialokasikan untuk denda pelanggaran yang terjadi selama kompetisi bergilir. Denda antara lain meliputi pemain yang kena kartu kunig atau merah, klub terlambat hadir di lapangan, pelatih yang secara berlebihan memprotes petugas lapangan seperti wasit, berkelahi, dan banyak lagi yang lainnya.

Erwiyantoro juga menegaskan, klub peserta Liga Soeratin U15 tidak boleh mengikuti turnamen yang digelar pihak swasta yang berpotensi mengganggu jadwal bertanding Liga Soeratin U15.

“Kami hanya memberikan toleransi kepada tim yang tampil di turnamen-turnamen yang digelar di bawah PSSI. Kalau ada tim yang berpikir mereka mau juga main di turnamen di luar PSSI, silakan pertimbangkan lagi untuk tampil di Liga Soeratin U15 ini,” tandas Erwiyantoro.

Kontrak Pemain Sangat Diperlukan

“Masalah kontrak pemain, buat kami tidak masalah,” kata Bagus Tristyanovan, pelatih klub Pemuda Jaya. “Selama ini, status kami sebagai klub anggota Asosiasi Provinsi DKI Jakarta, kontrak itu sudah ada.”

Bagus menambahkan, kontrak antara pemain dan klub ini juga jadi pembelajaran bagi klub-klub yang masih menyandang status Sekolah Sepakbola atau SSB.

“Dengan surat kontrak itu, tidak ada lagi klub yang bisa mengambil pemain seenaknya. Tanpa ada surat keluar dari pihak klub, pemain tidak akan bisa bermain di klub manapun,” tegas Bagus.

Bagus Tristyanovan, perwakilan dari klub Pemuda Jaya. Foto: Pras Prasetyo

Mengenai denda, uang pendaftaran, dan uang deposito, menurut Bagus, perlu dibicarakan lagi besarannya agar tidak memberatkan klub peserta yang punya keterbatasan dana. “Yang penting tidak mencekiklah. Tujuan kompetisi kan pembinaan,”  ujarnya.

Sementara Toyo Hartono dari Toyo Haryono FC, menyambut sangat baik pergelaran kompetisi Liga Soeratin U15.

Sepanjang sejarah persepakbolaan Indonsia sejak PSSI berdiri, menurut Toyo yang juga mantan pemain timnas Indonesia dan peraih medali emas SEA Games 1991, baru Mbah Coco [sebutan Yosef Erwiyantoro] dan kawan-kawan yang bisa menggelar kompetisi dalam pengertian yang sebenarnya.

“Baru di sini. Piala Soeratin yang digelar PSSI pun sifatnya cuma turnamen, tim bermain 2-5 kali setelah menunggu setahun. Kompetisi di EPA [Elite Pro Academy] juga tidak ada kompetisi penuh. Hanya Liga Soeratin yang sama seperti kompetisi di liga-liga utama dunia,” beber Toyo.

“Inilah sebenarnya hakikat pembianaan pemain usia muda. Di mana setiap tim bertemu 2 kali dalam dua putaran. Karena itu saya antusias mengikuti kompetisi ini,” tambah Toyo.

“Kompetisi inilah yang ditunggu para pemilik klub,” tandas Toyo. “Kami akan fokus di sini nantinya.”

Dari kiri: Rudyansyah, Taufik Jursal Effendy, dan Yosef Erwiyantoro. Foto: Pras Prasetyo

Kursus Kepelatihan

Selain menggelar kompetisi Liga Soeratin U15, Liga Jakarta U17, dan Liga Kartini U16 putri, panitia juga akan menyelenggarkan kursus pelatih.

“Kita buktikan, bahwa kursus kepelatihan ini gratis tanpa biaya. Siapa pun pelatih yang ingin meningkatkan kemampuannya, silakan mendaftar,” kata Erwiyantoro. “Selama ini, kursus kepelatihan yang digelar oleh PSSI itu kotor dan bobrok. Semuanya berbayar mahal.”

Sementara itu, Rudyansyah, Komisioner Pertandingan Liga Jakarta U17, mengaku akan melakukan evaluasi untuk para wasit yang selama ini bertugas di Liga Jakarta U17 sebelum diterjunkan memimpin pertandingan di Liga Soeratin U15.

Rudy berharap para wasit yang diturunkan nanti dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya agar pertandingan berjalan dengan lancar dan tak banyak keluhan baik dari pemain maupun pelatih peserta Liga Soeratin U15.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *