JAKARTA – Tuan rumah PSF FA harus mengakui keunggulan anak-anak RMD Bina Mutiara, kalah 1-2, dalam laga lanjutan Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 yang kali pertama dimainkan di lapangan sintetis Pancoran Soccer Field, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7).
Menggebrak sejak menit-menit awal pertandingan, skuad asuhan Aef Berlian ini langsung unggul 1-0 melalui gol melalui kapten tim Muhammad Ridho Al Ahmadzy di menit 4.
Kemudian, sebelum anak-anak PSF FA bisa bangkit, Muhammad Rama Fahmi kembali menceploskan bola ke gawang PSF FA yang dijaga Davian Rayana Digtaradani di menit 7.
Pelan tapi pasti, permainan anak-anak PSF FA yang dalam 4 pertandingan terakhir ditongkrongi coach Supriono, mulai bangkit. Mereka menutup setiap upaya Bina Mutiara untuk menambah keunggulan sekaligus membangun serangan secara lebih baik.
Hasilnya, di menit 24, Daniel Sun berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2. Gol ini tercipta melalui tendangan keras kiper Davi langsung ke area pertahanan Bina Mutiara. Melalui satu dua sentuhan, Daniel berhasil menceploskan bola ke gawang Bina Mutiara yang dijaga Ahmad Dinezad.
Setelah itu, hingga babak pertama berakhir dan babak kedua juga berakhir, tak ada lagi gol yang tercipta. Bina Mutiara tetap unggul 2-1 sekaligus mampu mempertahankan posisinya sebagai pimpinan klasemen sementara.
“Instruksi saya, karena kami juga bermain di lapangan yang lebih pendek, geber sejak awal dan tekan atas,” kata coach Bina Mutiara, Aef Berlian.
Taktik itu terbukti jitu. PSF FA yang kurang siap, langsung kebobolan 2 gol. Setelah anak-anak PSF mulai panas, anak-anak Bina Mutiara pun makin sulit menembus barisan pertahanan PSF yang dijaga kapten Muhammad Arfan Fadil, Abdillah Al Fathir, Zildjian Agatha Fadilano, dan GerRaldi Gerard Tapun.
“Ya, kurang antisipasi di awal,” kata coach PSF FA Supriono yang baru bertugas menukangi PSF di 4 pertandingan terakhir, mengomentari 2 gol Bina Mutiara di 10 menit babak pertama.
Diakui Supriono, meskipun mereka dibina di Pancoran Soccer Field, anak-anak PSF juga tak selalu menggunakan lapangan sintetis. Selama ini, mereka lebih banyak bermain dan berlatih di lapangan rumput.
Selain itu, diakui mantan pemain timnas Indonesia yang terakhir bermain di Persib Bandung ini, dalam latihan anak-anak PSF pun tidak pernah komplet.
PSF, kata Supriono, berlatih setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Namun, meski berada dalam sistem pembinaan akademi di PSF Football Academy, tak semua anak bisa berkomitmen hadir setiap kali latihan.
“Anak-anak yang ikut berlatih pada Jumat itulah yang kami mainkan,” kata Supriono sekaligus mengingatkan agar anak-anak benar-benar berkomitmen dalam latihan dan pertandingan untuk membangun chemistry yang jauh lebih baik.
“Sepakbola kan tidak melulu soal kalah dan menang,” ujar Supriono. “Dalam masa pembinaan ini, komitmen dan disiplin sangat dibutuhkan dari para pemain,” tegas Supriono.
SUSUNAN PEMAIN
PSF FA
20-Davian Rayana Digtaradani; 25-Muhammad Arfan Fadil (K), 13-M. Abdillah Fathir, 28-Zildjian Agatha Fadillano, 4-Gerraldi Gerard Tapun, 7-Faiz Akhdan (14-Muhammad Kevin Febriansyah 63’), 23-Lutfi Murtadzo, 24-Daniel Sun (15-Fathan Aulia Kasakeyan), 21-Muhammad Arkan Putra, 22-Muhammad Aebil (2-Muhammad Ghias), 10-Akmal Ibrahim (29-Davani Tobing 47’)
Pelatih: Supriono
BINA MUTIARA
20-Ahmad Dinezad; 6-Fauzi Nur Fadillah (2-Jastian Ghalib Witjaksono (65’), 19-Muhammad Bintang Febrian, 16-Fawwaz Asyril Binakit (15-Muhammad Zainury 63’), 3-Abdurahman Marledi, 23-Muhammad Rana Safii Pasi (21-Zidan Nur Suryadi 53’); 7-Krisna Biantoro, 25-Muhammad Feroz Rahman, 11-Haidar Fatin (13-Hendry Kurniawan Ramadhan 63’), 28-Muhammad Ridho Al Ahmadzy (K) (21-Zidan Nur Suryadi), 9-Muhammad Rama Fahmi
Pelatih: Aef Berlian