Liga Jakarta U 17 Menatap PON 2028 (Bagian Kedua-Habis)

Posted on

Dari tulisan terdahulu telah dibahas jika untuk membentuk sebuah tim solid dengan pemain yang punya karakter mental dan kecakapan mumpuni, maka sebuah kompetisi panjang dengan lingkungan kompetitif sekaligus jadi arena penguatan karakter seorang petarung di lapangan adalah jawaban terbaiknya. Karena dari sanalah, jenjang lebih luas dan menantang telah menanti mereka yang mencita-citakan sepakbola sebagai jalan hidup. Proses ke sana telah dimulai oleh Liga Jakarta U-17 yang memproyeksikan para bakat muda tersebut untuk ajang yang lebih tinggi, berkualitas dan kompetitif sekaligus lebih keras dan siap bersaing dengan sumber daya asing yang datang dari mana-mana.

Salah satu tujuan paling konkret dari penyelenggaraan Liga Jakarta U17 adalah sebagai ajang persiapan dan seleksi bagi tim sepak bola DKI Jakarta untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. Tengku Chairul dari Bintang Ragunan menyoroti realitas bahwa dari ratusan pemain yang terdaftar di Liga Jakarta U17, hanya sekitar 20 yang benar-benar berkualitas, dan dari jumlah itu, hanya 3-4 orang yang berpotensi menembus level nasional dalam lima hingga enam tahun ke depan. Angka ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan dan tingginya standar yang dibutuhkan. Itu belum lagi jika bakat-bakat ini dikontraskan dengan pemain kelahiran luar negeri dalam program naturalisasi yang suka atau tidak adalah kompetitor sejati mereka di lapangan kelak.

Pelatih Bintang Ragunan Tengku Chairul Wisal

Liga Jakarta U17 berfungsi sebagai mekanisme seleksi dan pemantauan langsung yang sangat efektif. Para pelatih dan pemandu bakat tim PON DKI dapat mengamati performa pemain secara konsisten sepanjang musim, tidak hanya dalam satu atau dua pertandingan uji coba. Ini memungkinkan mereka untuk menilai tidak hanya bakat mentah, tetapi juga konsistensi, daya tahan, dan kemampuan pemain untuk tampil di bawah tekanan kompetisi yang sesungguhnya. Pendekatan baru melalui liga ini diharapkan dapat mengatasi masalah kurangnya pembinaan berkelanjutan dan sistem seleksi yang tidak optimal yang kerap menjadi penyebab kegagalan DKI Jakarta di PON sebelumnya.

Dengan adanya kompetisi berjenjang yang jelas, proses identifikasi dan pengembangan talenta menjadi lebih terstruktur dan transparan. Sinergi antara PSSI DKI, KONI DKI, klub, dan SSB yang berpartisipasi dalam liga ini menjadi sangat krusial. Kolaborasi yang erat akan memastikan bahwa setiap tahapan pembinaan berjalan sesuai rencana, dan output dari liga ini benar-benar dapat dimaksimalkan untuk membentuk tim PON DKI yang solid dan kompetitif, siap meraih medali emas yang telah lama diidamkan. Sukur-sukur setelah itu mereka siap bersaing di level yang lebih tinggi.

Kontribusi Terhadap Timnas Indonesia

Lebih dari sekadar ambisi lokal untuk PON, Liga Jakarta U17 juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekosistem sepak bola nasional, khususnya dalam penyediaan talenta bagi Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur. Pembinaan yang kuat di tingkat daerah, seperti yang diupayakan melalui Liga Jakarta U17, adalah fondasi penting bagi peningkatan kualitas pemain di level nasional. Ini adalah bagian dari piramida pembinaan sepak bola Indonesia, di mana setiap level saling mendukung untuk menghasilkan pemain-pemain berkualitas tinggi. Pemain berkualitas tinggi yang lahir dari proses panjang yang terstruktur, konsisten dan berfokus kepada progresifitas penampilan. Tidak ada dalam sejarah timnas manapun, sebuah tim lahir dari program jangka pendek, mengandalkan sumher daya cabutan atau terfokus kepada individu-individu yang dianggap istimewa. Sebuah tim yang solid, bisa diibaratkan seperti satu mesin yang tiap organ dan komponen bekerja dalam satu kesatuan tak terpisahkan, dengan peran yang tak selalu berkoneksi langsung satu sama lain. Namun dalam interkoneksi yang berjalan dalam satu organ besar itulah bisa melahirkan tenaga dan gerak, yang dalam sepak bola akan terlihat dari capaian prestasi di lapangan, dalam negara maupun antar bangsa.

Dalam konteks yang lebih luas, fokus pada pembinaan lokal melalui kompetisi seperti Liga Jakarta U17 dapat menjadi jawaban jangka panjang terhadap isu naturalisasi, maupun sistem pembinaan dalam bentuk yang lebih utuh. Dengan menghasilkan talenta-talenta asli yang berkualitas secara konsisten, kebutuhan akan pemain naturalisasi dapat berkurang, atau setidaknya, naturalisasi menjadi pilihan strategis yang lebih selektif, bukan sebagai solusi utama untuk menutupi kekurangan pembinaan. Harapannya, pemain-pemain yang ditempa di Liga Jakarta U17, dengan fisik yang matang, mental yang kuat, dan karakter yang solid, kelak akan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia, membawa nama harum bangsa di kancah internasional. Ini adalah visi jangka panjang yang diemban oleh para pelatih dan pemangku kepentingan, sebuah investasi yang akan membuahkan hasil di masa depan.

Kesimpulan

Liga Jakarta U17, dengan segala ambisi dan harapannya, bukan hanya sekadar kompetisi sepak bola usia muda. Ia adalah sebuah investasi strategis dalam pembinaan pemain masa depan, sebuah kawah candradimuka yang dirancang untuk mematangkan fisik, menguatkan mental, dan membentuk karakter para talenta muda. Harapan besar diemban oleh para pelatih dan pemangku kepentingan: dari peningkatan kualitas teknis dan fisik, pembentukan mentalitas juara, hingga penanaman etos kerja dan disiplin. Semua ini bertujuan untuk menghasilkan pemain-pemain yang tidak hanya siap bersaing di level DKI Jakarta untuk PON 2028, tetapi juga mampu menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa depan. Dengan dukungan berkelanjutan dan sinergi yang kuat dari semua pihak, Liga Jakarta U17 memiliki potensi besar untuk mencetak bintang-bintang baru yang akan membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *