JAKARTA – “Luar biasa. Pilihan pemain bagus. Semuanya bagus-bagus,” ujar Aef Barlian, pelatih Bina Mutiara, setelah menyaksikan 3 pertandingan Perang Bintang Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 di Lapangan Sintetis PSF, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (28/9).

Perang Bintang antara tim Jakarta Merah dan Jakarta Putih sendiri digelar 3 pertandingan. Tim Merah dipimpin coach Tias Tano Taufik dan Tim Putih di bawah arahan Maman Suryaman. Keduanya adalah talent scouter Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025.
Semua pertandingan berakhir 0-0 sehingga laga ditentukan dengan adu penalti.
Lalu, apa kata mereka soal Perang Bintang ini?
Ibrahimovic Surya Fadillah, Striker ABC Wirayudha, siswa kelas 12 SMAN 11 Kota Bekasi. Lolos EPA U19 Bekasi City

Alhamdulillah, semuanya lancar. Saya bisa baik 3 kali. Tapi memang sulit sekali bisa menembus pertahanan lawan. Semuanya sama-sama baik. Sulit mencari jalan keluar.
Perang Bintang ini bagus sekali. Ini kan pemain hasil filteran, hasil saringan. Jadi masing-masing benar-benar punya kualitas individu yang bagus. Ini sudah pemain yang bagus yang bisa diambil untuk membela nama Jakarta.
Ke depan, saya sih kepinginnya main di tim Liga 1 Persija Jakarta.
Sebagai pemain, saya senang bisa bermain di Liga Jakarta U17. Ini kompetisi perantara untuk semua pemain naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Galih Abhyakta, Midfielder Raga Negeri, siswa SMK 1 Cileungsi, Jawa Barat. Bisa bermain di posisi 8, 8, atau 10, bergabung di Raga Negeri sejak 2 tahun lalu.

Saya senang sekali bisa ikut Perang Bintang. Di sini kami beradu skill, menunjukkan kemampuan masing-masing. Saya memanfaatkan Liga Jakarta U17 untuk mengasah kemampuan saya. Saya ingin menjadi pemain sepakbola profesional untuk membanggakan orang tua.
Ke depan, saya ingin jadi pemain Persib Bandung.
Andhika Nuansa Putra, Kiper Farama FC, siswa SMAN 1 Ranca, Ciamis

Saya senang dan bangga bisa terpilih masuk 50 Besar pemain terbaik Liga Jakarta U17. Alhamdulillah saya juga bisa tahan bola pakai kaki [saat sudah terjatuh] di adu penalti. Ya itu semua berkat latihan.
Wejangan dari Mbak Coco [Yosef Erwiyantoro, CEO Liga Jakarta U17) sangat memotivasi. Memberikan kami semangat untuk terus memperbaiki kekurangan agar bisa terus tampil lebih baik.
Reza Nur Muhammad, striker Raga Negeri

Saya tentunya senang sekali bisa tampil di sini di Perang Bintang Merah vs Putih. Di sini kami bisa unjuk kemampuan masing-masing. Di sini kami menyatu. Yang tadinya lawan di kompetisi Liga Jakarta U17, di sini kami menyatu sebagai kawan. Ada nilai silaturahmi di sini.
Kegiatan Perang Bintang ini juga jadi semacam ice breaking. Setelah 20-an kali bertanding di Liga Jakarta U17, kami beristirahat sejenak. Jadi nggak bosan terus-terusan berkompetisi. Apalagi kami bermain juga di lapangan yang berbeda dibandingkan saat berkompetisi.
Muhammad Ridho, striker dan kapten tim Bina Mutiara
Alhamdulillah bisa tampil di Perang Bintang Liga Jakarta U17 ini. Alhamdulillah saya juga bisa bermain dengan baik meskipun memang sulit bisa mencetak gol. Saya berharap bisa terus menjadi lebih baik karena terus berkompetisi di Liga Jakarta U17.
Ya, memang sulit bisa mendapatkan peluang mencetak gol. Kami di sini kan yang terbaik dari pemain-pemain yang tampil di Liga Jakarta U17. Semuanya sudah mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Eman Sulaiman, ayah Rama Fahmi [pemain Bina Mutiara]
Bagus. Pertandingan bagus. Benar-benar yang terbaik. Kalau mereka sulit mencetak gol, itu bukan karena mereka striker yang buruk, tapi karena pemain-pemain belakang lawan juga bagus. Kipernya bagus.
Saya berharap kompetisi Liga Jakarta U17 bisa terus berlanjut tahun depan. Ini kompetisi yang sangat baik untuk mengantarkan pemain-pemain ke level yang lebih tinggi, ke EPA, ke klub-klub Liga Indonesia.
H. Aep Saepuddin, pemilik klub Farama FC
Luar biasa. Pertandingan yang bagus. Kami juga berterima kasih kepada talent scouter [Maman Suryaman dan Tias Tano Taufik] yang sudah memasukkan 6 pemain kami di 50 Besar Pemain Terbaik Liga Jakarta U17.
Kualitas tim imbang, jadi memang sulit mencetak gol. Salut kepada talent scouter yang sudah memilih mereka dan mencoba kemampuan mereka di Perang Bintang seperti ini. Di sini, mereka juga tidak sekadar bertanding, tapi juga membaur satu sama lain.