Workshop 18 Klub Liga Jakarta U-17 Bersama Gede Widiade DUWIT N0-LIMIT, TAPI SEMUA KLUB SAYA DEGRADASI

Posted on

10 Januari 2025 – Gede Widiade, sebagai penasehat kompetisi Liga Jakarta U-17, diberi kesempatan oleh Sekjen penyelenggara Taufik Jursal, untuk memberi sepatah dua patah pengantar acara workshop dan undian pra musim, yang berlangsung di lantai 2, Kafe PSF Pancoran, Jumat 10 Januari 2025.

“Kompetisi U-17 ini, baru pertama kalinya digelar, sejak lahirnya PSSI 19 April 1930, organisasi PSSI dan Asprov PSSI Jakarta, yang sudah empat tahun hanya dijabat plt pun, tidak mampu menggelar wadah kompetisi. Mudah-mudahan semua klub yang ikut, termasuk dua klub saya, harus jujur, panitia harus sehat dan fair play,” tegasnya.

“Jangan seperti klub saya, seperti PSCS Cilacap, Persiba Balikpapan, Persipa Pati dan PSPS Riau. Sudah saya kasih duwit no limit, gajian tepat waktu, fasilitas kelas satu. Tapi semuanya degradasi. Dan saya sudah instruksikan untuk bubarkan saja, dan ganti semua pemainnya,” tutur Gede Widiade. Disambut tepuk tangan pemilik dan pelatih 18 klub anggota Liga Jakarta U-17.

Gede Widiade, memberi motivasi kepada 18 klub anggota Liga Jakarta U-17, bahwa dengan adanya kompetisi yang sehat, jujur dan fair play, anak-anak muda yang jumlahnya hampir 400 pemain, bisa melahirkan banyak pemain berbakat, yang disumbangkan ke PSSI.

“Biar PSSI tidak ngurus pemain naturalisasi, tapi lebih baik mencetak wadah kompetisi usia muda se-Indonesia, agar bisa melahirkan banyak pemain berbakat. Saya yakin dengan wadah kompetisi yang konsisten seperti ini, kita sama-sama ngurus sepak bola secara sehat, dan jujur,” lanjutnya.

Gede Widiade, didaulat panitia penyelenggara Liga Jakarta U-17, karena sebagai penggila bola yang sudah katham sejak kecil ditantang untuk membackup Liga Jakarta. Karena, Gede Widiade, punya banyak lapangan di Jakarta (Pancoran dan Sports center Halim), Bandung (Stadion Siliwangi), Cilacap, Jogjakarta dan Bali.

Bli GW, demikian panggilan akrabnya, punya klub banyak di Jakarta, Cilacap, Pati, dan Pakanbaru, Riau, serta sebagai pengusaha yang mapan di wilayah properti, yang sudah malang melintang di lingkaran pemerintah, swasta dan elit oligarki, sejatinya tidak sulit ikut menggelar youth development.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *