Kompetisi sepakbola Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 tetap asyik-asyik saja dengan 17 peserta.

Batalyon FC Menyerah Sebelum Perang Berakhir, Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 Tetap Asyik-asyik Saja, Melangkah Mantap dengan 17 Klub

Posted on

JAKARTA – Kabar gembira disampaikan J. Erwiyantoro, CEO Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan. Kompetisi sepakbola usia muda ini akan tetap melangkah dengan 17 klub yang punya komitmen tinggi untuk mencetak pemain masa depan.

Sebelumnya, menyusul kekalahan Batalyon FC 1-2 dari Mutiara Gemilang pada 28 Mei, manajemen tim melalui CEO Haryo Ari Wijaya Hr mengirimkan surat pernyataan mundur dari Liga Jakarta U17.

Pada pertandingan itu, istri sang CEO disebutkan beradu mulut dengan wasit dan Panpel karena merasa dirugikan oleh sejumlah keputusan wasit. Pertandingan yang digelar di Lapangan 1 sendiri berjalan lancar tanpa insiden berarti.

Pengunduran diri itu, menurut J. Erwiyantoro, memberi kesan Batalyon FC ‘kalah sebelum perang berakhir’ dalam mencetak anak-anak muda berbakat, sebagai bagian dari misi visi utama kompetisi usia muda ini digelar. Misi lainnya adalah mencetak pemain yang jujur, sehat, dan profesional sekaligus memegang teguh motto FIFA, Fairplay dan Respect.

“Di sini tidak boleh ada ego-ego yang tidak mendidik,” tegas J. Erwiyantoro. “Sejak awal kita berkomitmen bahwa hasil akhir dari wadah kompetisi Liga Jakarta U17 adalah mencetak pemain di posisinya masing-masing, sebagai calon pemain bertalenta.”

Panitia penyelenggara yang diketuai Azhari Nasution, memutuskan takkan mengganti posisi yang ditinggalkan Batalyon meski sebelumnya beredar kabar tim PPOP Ragunan akan masuk sebagai pengganti.

Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 tetap melangkah dengan 17 tim yang tetap berkomitmen untuk terus mengasah skill, fisik, dan mental pemain melalui kompetisi jangka panjang ini. Tujuan akhirnya adalah lahirnya pemain-pemain berbakat yang bisa berkiprah  di Liga 4 hingga Liga 1.

Menurut J. Erwiyantoro, nama Batalyon FC tetap akan dicantumkan dalam papan klasemen hingga akhir kompetisi. Hasil menang kalah Batalyon dalam 7 pertandingan tetap dicantumkan. Tim-tim yang belum bertanding dengan Batalyon di sisa total 27 pertandingan, dinyatakan menang WO (3-0) dengan nilai 3.

Selain itu, menurut J. Erwiyantoro, Panitia juga sudah melaporkan kepada I Gede Widiade selaku pengelola PSF, bahwa Batalyon FC mengundurkan diri dan ‘kalah sebelum perang berakhir, akibat ego manajemen sekaligus mengorbankan anak didiknya untuk bisa berkecimpung menimba pengalaman berharga, yang belum pernah dilakoni banyak klub di Jakarta dan sekitarnya.

Dengan kata lain, Batalyon FC  ‘membunuh’ mimpi-mimpi anak didiknya sendiri.

Kepada I Gede Widiade juga panitia meminta agar memberi sanksi black list kepada Batalyon FC dengan tidak boleh menggunakan fasilitas PSF di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Cilacap, dan Solo, di kemudian harinya.

“Tujuan panitia memutuskan Liga Jakarta U17 tetap menggelar kompetisi hingga Oktober 2025 dengan anggota 17 klub tanpa harus menambah, hanya satu, mendidik dan mencetak pemain berbakat usia muda di Jakarta dan sekitarnya,” beber J. Erwiyantoro.

“Panitia Liga Jakarta U17 punya motto, bahwa 50% adalah passionnya sebagai guru, dan 50%-nya sebagai hobi yang asyik-asyik saja,” kata Erwiyantoro.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *