Simon Tahamata (kiri) dan Taufik Jursal Effendi. (Foto: dok Liga Jakarta U17)

Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 Siapkan Karpet Merah untuk Talent Scouter PSSI Simon Tahamata

Posted on

JAKARTA – Kekalahan 0-6 tim nasional Indonesia dari Jepang di pertandingan terakhir Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 takkan membuat sepakbola Indonesia kiamat. Setidaknya, masih ada dua kesempatan lagi bagi untuk bisa melenggang ke putaran final Piala Dunia 2026.

Tapi, kekalahan itu menunjukkan bahwa naturalisasi pemain bukan satu-satunya cara untuk mendongkrak prestasi sepakbola anak negeri. Naturalasi juga bukan cara terbaik untuk membawa Indonesia sejajar dengan tim-tim dunia.

Naturalisasi pemain juga bukan terobosan terbaik yang bisa dilakukan untuk mencapai prestasi instan karena prestasi olahraga sejatinya memang takkan bisa didapatkan secara ujug-ujug.

Kompetisi-lah, khususnya kompetisi di setiap level usia, utamanya mulai level usia 16 tahun atau 17 tahun.

Kalimat ini bukan baru kali pertama didengungkan. Namun PSSI nampaknya tak pernah menggubris pentingnya kompetisi di usia muda yang seharusnya digebrak Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan semua jajarannya. PSSI belakangan malah asyik dengan naturalisasi pemain yang terbukti tak cukup kuat untuk bersaing dengan tim selevel Jepang.

Jika di level Asia saja Indonesia tak bisa mengimbangi Jepang, bagaimana pula mau bermimpi tampil di putaran final Piala Dunia? Padahal, di Asia bukan cuma ada Jepang. Ada Iran, Korea Selatan, ada Australia, dan sejumlah negara lainnya.

Memang PSSI punya kejuaraan usia muda seperti Piala Soeratin. Namun kejuaraan itu lebih bersifat turnamen, bukan kompetisi di mana setiap tim bisa bertanding hingga 34 kali dalam satu musim atau kurang lebih anak-anak bermain dalam 3.060 menit (34 x 90 menit).

Saat ini, PSSI menunjuk Simon Tahamata sebagai talent scouter. Namun, kita tidak tahu apa sejatinya tugas Simon? Apakah dia hanya akan mengamati pemain-pemain yang berlaga di Liga 4, Liga 3, Liga 2, dan Liga 1?

Atau, apakah dia juga mendapat tugas mengamati pemain-pemain yang berlaga di kompetisi usia muda? Kalau iya, kompetisinya mana? Kompetisinya apa? Hanya Piala Soeratin?

Atas dasar pentingnya kompetisi itulah Liga Jakarta U17 Piala Gubernur 2025 digelar di Pancoran Soccer Field, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kompetisi ini diikuti 17 klub di Jakarta dan sekitarnya, dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada awal Mei namun pertandingan perdananya sudah digelar sejak 19 April 2025. Total hingga kompetisi berakhir, Oktober-November, digelar 272 pertandingan. Setiap pertandingan berlangsung 2 x 35 menit.

Karena itu Simon Tahamata wajib hadir di Pancoran Soccer Field pada setiap Rabu, Sabtu, dan Minggu, untuk menyaksikan 17 tim bersaing satu sama lain.

Simon bisa mengamati setidaknya aksi 50 pemain yang sudah dipilih talent scouter Liga Jakarta U17 yang terdiri atas Maman Suryaman dan Tias Tono Taufik, dua pemain nasional yang pernah menyumbangkan medali emas SEA Games 1991 dan 1987.

Dari 50 pemain itu, bisa saja ada beberapa pemain yang bisa disiapkan sebagai pelapis tim Indonesia U17 yang disiapkan ke Piala Dunia Qatar 2025.

Menurut Taufik Jursal Effendi, sekretaris jenderal Liga Indonesua U17, ke-50 pemain dengan tinggi rata-rata 172 hingga 179cm itu dipersiapkan untuk tampil dalam ajang Perang Bintang 22 Juni 2025, bertepatan dengan HUT Kota Jakarta.

Taufik juga menegaskan bahwa Liga Jakarta U17 terbuka bagi PSSI atau bagi siapa pun yang ingin menjajal kemampuan para pemain yang diseleksi Tias Tono dan Maman.

“Bisa juga kita gelar trofeo dengan juara EPA U16 dan juara Piala Soeratin 2025,” ungkap Taufik.

Juara EPA U16 atau Elite Pro Academy saat ini adalah Borneo FC, sementara juara Piala Soeratin U17 adalah Duta FC.

“Atau bisa juga kita gelar turnamen mini antara tim Indonesia U17, tim Liga Jakarta U17, Borneo FC U16, dan Duta FC U17,” tambah Taufik.

Jika untuk hadir di Pancoran saja PSSI enggan, lebih baik nggak usah mimpi sepakbola jadi salah satu raja di Asia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *