JAKARTA – Laga antara UMS dan ISA MB (Marzuki Bandriawan) pada lanjutan Kompetisi Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, Sabtu (25/10/2025) pagi di Lapangan PSF Pancoran, akan menjadi pertemuan dua tim dengan kondisi sama-sama tidak ideal.
Kedua tim datang dengan skuat terbatas, hasil buruk dalam beberapa laga terakhir, dan kekompakan yang belum sepenuhnya terbentuk karena tidak semua pemain hadir saat latihan..
UMS kini menempati peringkat ke-15 klasemen sementara dengan 15 poin, sementara ISA MB berada di posisi ke-11 dengan 28 poin. Dalam lima laga terakhir, UMS hanya sekali menang—itu pun lewat walkout (WO) karena Soccered absen. Empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan telak dari Farama (0-6), Batavia (0-3), PSF (0-5), dan Raga Negeri (1-3).
Di sisi lain, ISA MB juga tengah mengalami penurunan performa dengan tiga kekalahan beruntun, setelah sebelumnya menahan Bina Mutiara (1-1) dan menang 1-0 atas Raga Negeri. Pada pertemuan putaran pertama, ISA MB menang 2-0 atas UMS, namun kini kedua tim menghadapi situasi yang jauh lebih berat.
Pelatih UMS, Nuh Habibi, mengakui skuadnya tidak dalam kondisi maksimal baik secara fisik maupun kekompakan tim. Ia menegaskan motivasi utama para pemain adalah menjaga nama besar UMS.
“Abaikan klasemen, kami bermain demi nama baik dan sejarah UMS. Kekuatan kami tidak maksimal, tapi pemain akan tampil sebaik mungkin,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, UMS diperkirakan menerapkan strategi bertahan rapat dan serangan balik cepat, memanfaatkan celah dari kesalahan lawan. Fokus permainan diarahkan pada ketenangan lini belakang dan disiplin menjaga ruang di area pertahanan.
“Kami tahu ISA MB juga tidak dalam kondisi terbaik. Kami berharap bisa mencuri poin,” tambah Nuh.
Sementara itu, pelatih ISA MB, Joko Kuspito, menekankan pentingnya memanfaatkan laga ini sebagai ajang memperbaiki performa dan menambah pengalaman bertanding bagi para pemain muda.
“Saya minta pemain manfaatkan pertandingan untuk menambah jam terbang. Yang penting mereka paham strategi dan bertanggung jawab dengan tugasnya,” kata Joko.
Kendala utama ISA MB adalah minimnya jadwal latihan bersama, yang membuat ritme permainan tim kerap menurun. Karena itu, mereka akan menitikberatkan pada pola permainan efisien berbasis penguasaan bola serta pressing tinggi di area lawan, dengan target realistis mencuri poin.

“Kami hanya berharap bisa curi poin, syukur-syukur menang. Target realistis saja karena tim jarang latihan bersama,” tambahnya.
Pertandingan diprediksi berjalan hati-hati di awal babak. ISA MB kemungkinan lebih dominan dalam penguasaan bola, sedangkan UMS akan menunggu untuk melakukan serangan balik cepat. Jika ISA MB gagal memanfaatkan peluang di babak pertama, UMS berpotensi mencuri hasil di babak kedua.
Bagi UMS, apapun hasil laga ini tak banyak mengubah posisi mereka di papan bawah. Sementara bagi ISA MB, kemenangan penting untuk mengamankan posisi ke-11 klasemen sementara dan menjauh dari kejaran Bekasi FC (12) serta Mutiara Gemilang (13) yang menempel ketat di bawahnya.


