JAKARTA – Pertandingan seru terjadi sepanjang 70 menit ketika Bina Mutiara bermain 1-1 dengan PSF Academy di lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (25/10).
Bina Mutiara unggul lebih dulu, 1-0, melalui Muhammad Rana Safi’I Pasi. Gol tercipta diawali dengan lemparan ke dalam Muhammad Rama Fahmi Fauzi ke kaki Haidar Patin langsung di kotak 16.
Rama mengirimkan assist kepada Rana. Rana sempat dijatuhkan pemain belakang PSF, namun dengan cepat dia bangkit dan menceploskan bola ke gawang PSF yang dijaga Darrel Djokovic.
Setelah itu, PSF bekerja keras untuk menyamakan kedudukan. Di menit 46, pelatih PSF Supriyono memasukkan Lutfi Murtadzo menggantikan Muhammad Ridwan.
Masuknya Lutfi membuat serangan PSF makin bervariasi. Dalam sebuah serbuan, Lutfi dijatuhkan Athaya Bintang Kurniawan di kotak 16, wasit Faisal langsung menunjuk titik putih. Algojo PSF, Marcello berhasil mengecoh kiper Bina Mutiara Arkaan Jirga Al Jauza di menit 62 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Skor itu bertahan hingga peluit akhir pertandingan.
Pelatih Bina Mutiara, Aef Barlian, mengaku kecewa dengan hasil 1-1 karena mereka kini di puncak klasemen dengan nilai 64. Dengan satu kemenangan, posisi Bina Mutiara akan makin sulit dikejar tim manapun, termasuk Farama yang sudah mengantongi poin 61.
Sayang, gol penyeimbang itu hanya membuat Bina Mutiara menambah 1 poin menjadi 65, makin didekati Farama dengan 64 setelah menang 3-1 atas Bintang Ragunan pada hari yang sama. PSF sendiri di posisi 3 dengan 60 poin.
Diakui Aef, sepanjang pertandingan ini dia mengejar kemenangan. Karena itu, dia hanya melakukan dua pergantian pemain dengan menarik Rana dan menggantikannya dengan Hendry Kurniawan Ramadhan dan Muhammad Feroz Rahman digantikan Fikri Hermansyah.
Aef mengaku para pemainnya memang tampil kurang percaya diri, kurang lepas. “Mereka sepertinya terbebani harus menang,” katanya.
Menurut Aef, tekanan PSF sebenarnya juga tidak terlalu ketat. “Cuma anak-anak saya malah seperti takut salah.”

Banyak peluang didapat Bina Mutiara sepanjang pertandingan, namun hanya membuahkan satu gol. “Kayaknya gugup. Kayak gak lepas mainnya,” tegas Aef.
Menurut Aef, PSF sendiri nampak bermain lebih lepas sehingga pada akhirnya bisa menyamakan kedudukan sementara Bina Mutiara sering keteter di tengah sehingga suplay bola ke depan kurang maksimal.
Sementara Supriyono, pelatih PSF, memuji penampilan para pemainnya. “Ini permainan terbaik anak-anak, sama seperti ketika mereka bermain 2-2 lawan Batavia FC,” katanya.
Kekurangan PSF, katanya, kurang bisa memanfaatkan peluang kecil menjadi gol, terutama di babak pertama.
“Game plan, konsep pertandingan, semuanya sudah sesuai arahan,” katanya lagi.
Supriyono memuji motivasi para pemainnya sepanjang pertandingan, spirit kerjanya, etos kerjanya. “Setiap pemain semuanya mau menyerang bareng, bertahan solid. Luar biasa hari ini,” tegas Supriyono.
Aksi Marcello sebagai striker menurut coach Supri juga sudah maksimal. Namun, dukungan dari second line kadang-kadang terlambat. “Itu kendalanya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Supri menyayangkan ada dua peluang emas di babak pertama yang gagal berbuah gol.
Hasil Lengkap Pertandingan, Sabtu (25/10)
- 30 – Lapangan 1: Farama FC 3, Bintang Ragunan 1
- 30 – Lapangan 2: UMS 1, ISA Marzuki Bandriawan 6
- 30 – Lapangan 1: Pemuda Jaya 2, Mutiara Gemilang 1
- 30 – Lapangan 2: Tunas Betawi WO SoccerED
- 30 – Lapangan 1: Bina Mutiara 1, PSF FA 1
- 50 – Lapangan 1: Bekasi FC 0, ABC Wirayudha 5


